Awas Menyesal Nyicil KPR Rumah. Memiliki rumah kerap menjadi impian banyak orang, terutama bagi mereka yang telah bekerja dan memiliki penghasilan. Rumah bisa dibilang salah satu bentuk pencapaian tinggi seseorang di dalam karier dan keuangan, mengingat harga aset yang satu ini cukup mahal.

Harga properti rumah bervariatif tergantung pada lokasi dan tipe bangunan rumah itu sendiri. Namun pada umumnya jarang orang membeli rumah secara tunai. Kebanyakan dari mereka mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan cicilan per bulan.
KPR memang membantu banyak orang untuk mendapatkan rumah idaman, tapi di sisi lain tak sedikit pula orang yang akhirnya menyesal setelah mengambil KPR.

Awas Menyesal Nyicil KPR Rumah

Apa saja alasan orang menyesal setelah membeli rumah baru lewat KPR? Berikut tujuh di antaranya.

  1. Cicilan tinggi dan panjang
    Ada dua skema umum KPR, yaitu DP tinggi dengan angsuran ringan dan DP rendah dengan angsuran tinggi. Bank akan menilai seberapa lama tenor (jangka waktu pinjaman) yang diberikan untuk calon debitur. Seringkali, kebanyakan debitur hanya mampu membayar 20-30% DP sesuai ketentuan dan akan terjebak dalam hutang panjang selama bertahun-tahun. Jika ditotal, harga rumah cicilan bisa 2-3x lebih tinggi dari harga cash. Belum lagi ada biaya provisi dan administrasi KPR yang juga tak kecil.
  2. Salah memilih rumah
    Semua Menemukan rumah yang tepat sama pentingnya seperti memiliki budget yang cukup ketika memiliki rumah. Survei mencatat, setengah milenial menyesal dengan rumah yang dibelinya.Sebanyak 1 dari 5 milenial mengatakan mereka frustrasi dengan kerusakan rumah yang ditempatinya. Sedangkan yang lainnya menilai, rumah yang dibelinya tidak disukai oleh keluarganya.Untuk mencegah biaya tambahan, para ahli merekomendasikan untuk menginspeksi rumah sebelum membelinya.
  3. Salah memilih KPR
    Kesalahan yang sering disesalkan pemilik rumah adalah keliru memilih KPR. KPR terbagi menjadi beberapa jenis, terutama menyangkut bunganya. Ada bank yang menerapkan aturan fixed rate (flat rate), ada pula yang fluktuatif atau floating rate mengikuti suku bunga. Semua itu harus dipertimbangkan dengan matang di awal karena setiap skema KPR ada plus minusnya.
  4. Masih terbebani hutang lain
    Memiliki hutang lain juga menjadi pertimbangan apakah seseorang layak mendapatkan KPR atau tidak. Namun seringkali orang bisa ‘menyembunyikan’ hutang-hutangnya agar bank mengapprove pinjamannya. Hutang-hutang seperti angsuran kendaraan, cicilan kartu kredit, cicilan elektronik, hutang ke perseorangan, dll sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu sebelum mengajukan KPR agar Anda tidak menyesal kemudian.
  5. Mengontrak lebih ekonomis
    Memiliki rumah memang menjadi simbol kemapanan, tapi tak selamanya hal itu benar. Di berbagai daerah tarif rumah kontrakan masih sangat terjangkau. Beberapa orang juga jarang menghuni rumahnya karena harus berpindah-pindah tempat, sehingga mengontrak rumah menjadi opsi yang paling masuk akal. Jika kemampuan finansial belum bagus, jangan memaksa memiliki sebuah rumah.
  6. Butuh renovasi
    Rumah KPR yang diserahkan developer biasanya belum layak huni alias masih butuh renovasi besar-besaran. Setidak-tidaknya penghuni baru masih harus membangun dapur di area belakang rumah dan memasang pagar karena dua hal ini biasanya jarang diberikan secara cuma-cuma oleh developer. Uang ekstra pun harus dikeluarkan lagi sambil membayar angsuran rumah.
  7. Lingkungan tidak ideal
    Anda bisa saja sudah cocok dengan rumahnya, tapi belum tentu dengan lingkungannya. Di perumahan baru, Anda harus bisa beradaptasi dengan sekitar, termasuk tetangga. Anda sebelumnya juga harus memastikan kemudahan akses ke tempat-tempat penting seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah. Jika semua itu tidak Anda perhitungkan sejak awal, maka Anda bisa jadi akan menyesal di akhir.

Membeli rumah menjadi keputusan yang tepat jika dilakukan dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang sejak awal. Bukan terburu-buru karena tekanan dari ini dan Awas Menyesal Nyicil KPR Rumah.
Membeli rumah bukan seperti membeli sayur karena membutuhkan dana cukup besar, sehingga jika salah bisa mempengaruhi kondisi keuangan kamu secara keseluruhan. Jadi pahami dengan baik hal tersebut sejak awal, sehingga kamu benar-benar siap untuk membeli dan memiliki sebuah rumah impian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *